Aplikasi Identifikasi Kesulitan Fungsional Belajar Siswa

Kegiatan pendampingan kedua di 30 sekolah sasaran Lombok Timur dilaksanakan pada tanggal 15 April-17 April dengan jumlah peserta yang hadir 188 orang (L:65/P:123) terdiri dari unsur pengawas, kepala sekolah, dan guru. Pada kegaiatan pendampingan kedua ini, pengawas membahas ulang tentang alat identifikasi awal siswa dan hasilnya. Dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh guru, beragam kemampuan siswa yang ditemukan, sehingga pada pendampingan kedua ini pengawas berdiskusi dengan kepala sekolah, guru dan membagikan instrument untuk melihat rencana tindak lanjut dari hasil asesmen dan identifikasi kesulitan fungsional belajar siswa seperti sejauh ini apakah kepala sekolah mengetehui data literasi dasar dan kesulitan fungsional belajar siswa, apa ide pembelajaran literasi dasar dan pendidikan inklusi yang relevan dengan TP, program apa yang dibuat untuk merespon hasil identifikasi awal, dan kapan program dilaksanakan. Dari diskusi/pertanyaan yang diajukan terkait ide pembelajaran literasi dasar dan pendidikan inklusif rata-rata jawaban setiap guru adalah menyesuaikan materi ajar dengan kemampuan siswa, sehingga dari ide pembelajaran ini harapannya akan memunculkan program sekolah terkait IKM dalam literasi dasar dan pendidikan inklusif.