PENDAMPINGAN KHUSUS BAGI SISWA DENGAN HAMBATAN FUNGSIONAL BELAJAR

Kegiatan pendampingan pertama di 30 sekolah sasaran di Lombok Timur dilaksanakan pada tanggal 27 Maret-1 April dengan jumlah peserta yang hadir 194 orang (L:83/P:111) terdiri dari unsur pengawas, kepala sekolah, dan guru. 
Dalam kegiatan pendampingan ini pengawas memberikan pelatihan kepada kepala sekolah dan guru tentang materi unit 1 ” Menciptakan Rasa Aman Bagi Semua Murid: Pondasi Pendidikan Inklusif”, unit 2 “Identifikasi Kesulitan Fungsional Belajar Murid”, dan unit 6 “Program Penguatan Pendidikan Inklusif Berbasis Data Rapor Pendidikan”.
Dari materi yang dipaparkan, kepala sekolah dan guru dilatih untuk melakukan asesmen awal dan identifikasi kesulitan fungsional belajar siswa melalui aplikasi kobootolbox, sehingga dari hasil asesmen awal dan identifikasi kesulitan fungsional belajar siswa, guru bisa mearancang ide pembelajaran yang tepat untuk mengatasi masalah yang ditemukan pada siswa. Setelah diadakannya pendampingan, sebagai tindak lanjut guru melakukan asesmen dan identifikasi kesulitan fungsional belajar kepada semua siswa kelas 1-4 menggunakan aplikasi kobootolbox. Dari hasil asesmen dan identifikasi yang dilakukan oleh semua guru di 30 sekolah sasaran ditemukan hasil literasi dasar tertinggi pada intervensi khusus di level cerita;796 siswa dan kesulitan fungsional belajar yang paling banyak di temukan adalah kognitif;26%, membaca;26%, dan perhatian;18%.